TANDA
BAHAYA DALAM KEHAMILAN
berikut adalah beberapa leaflet
tentang 10 tanda bahaya dalam kehamilan.
- demam tinggi disertai kejang
- perdarahan pervaginam
- mual dan muntah yang berlebihan
- selaput kelopak mata pucat ( anemi)
- penglihatan kabur
- ketuban pecah dini
- bengkak pada tangan dan wajah
- penurunan gerakan janin/tidak terasa sama sekali
- nyeri abdomen yang hebat
- sakit kepala yang hebat
terdapat pula tanda bahaya dalam
kehamilan yang harus diperhatikan yaitu kelainan letak janin.
referensi
referensi
Ananta. 2009.
Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta : Rineka Cipta
Hamilton. 2001.
Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Harymawan.
2007. Mandeteksi Tanda Bahaya Kehamilan. http://www.info-pult.com.id diakses
tanggal 10 Maret 2010
Kurniawan.
2008. Bahaya Yang Sering Terjadi Pada Kehamilan Muda.
http://www.info-cyber-neth.com.id diakses tanggal 15 Maret 2010
Rachmat. 2007. Komplikasi Kehamilan Risiko
Tinggi (High Risk). http://www.info-wikipedia.com.id diakses pada tangal 4
Maret 2010
Suririnah.
2008. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I. http://www.kes-pro.com.id
diakses tanggal 15 Maret 2010
Tiran. 2007.
Kehamilan Dan Permasalahannya. Jakarta : EGC
MAKALAH
TANDA
BAHAYA KEHAMILAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu
kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari
biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian
sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan
menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
BAB II
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
1. Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1-
3 bulan atau kehamilan berusia 0 - 12 minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil
muda. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
A.
Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan yang terjadi pada masa
kehamilan kurang dari 22 minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah
cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang
sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda
dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa
berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
1)
Macam macam perdarahan pervaginam
a)
Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.
Tanda-tandanya : perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri.
Terkadang disertai syok.
b)
Kehamilan ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan
pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium atau di luar rahim.
Tanda-tandanya : perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri
perut, uterus terasa lembek.
c)
Molahydatidos(Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir
seluruh vili korialisnya mengalami perubahan hidrofik.Tanda-tandanya
:perdarahan berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak
terdengar DJJ janin
B.
Mual Muntah Berlebihan
1)
Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan
40-60 % multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh
fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat
atau pengosongan lambung yang berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan
dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala
dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005:
275)
2)
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi
dengan:
·
Makan sedikit tapi sering
·
Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
·
Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan
padat.
·
Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada
satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
·
Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
·
Istirahat cukup
·
Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu
rasa mual (Curtis, 2000:28)
3)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa
terjadi kerusakan hati.Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati,
2003:2)
C.
Sakit Kepala Yang Hebat
1)
Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi
selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam
kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal ini merupakan gejala dari
pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Sakit kepala sering dirasakan pada
awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak
akibat hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa
lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan
lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain
kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
2)
Penanganan Umum
a)
Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
b)
Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
3)
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa
hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya
pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal,
stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
D.
Nyeri Perut Yang Hebat
1)
Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu
atau kurang.Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus.
(Saifuddin, 2002: 98). Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik,
aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lain.
2)
Penanganan umum
a)
Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi,
suhu)
b)
Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas,
waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
c)
Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
3)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada
nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia,
persalinan premature, solusio plasenta, abortus, ruptur uteri
imminens (Irma,2008:7)
E.
Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
1)
Pengertian
Anemia adalah masalah medis
yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam
keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan
oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena
volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel.
Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini
dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah
merah dalam darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
2)
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum
tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
3)
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4)
4)
Pengaruh anemia terhadap kehamilan.
a)
Bahaya selama kehamilan
·
Dapat terjadi abortus
·
Persalinan prematuritas
·
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
·
Mudah terjadi infeksiaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
· Mola
hidatidosa
·
Hiperemesis gravidarum
·
Perdarahan antepertum
·
Ketuban pecah dini (KPD)
b)
Bahaya saat persalinan
·
Gangguan his, kekuatan mengejan
· Kala
pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlanta
· Kala
ke dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan.
· Kala
uri diikuti retensio plasenta, dan perdarahan pospartum karena atonia uteri.
· Kala
empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
c)
Pada kala nipas
·
Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
·
Memudahkan infeksi puerperium
·
Pengeluaran ASI berkurang
·
Terjadi dekompensasi koris mendadak setelah persalinan
·
Anemia kala nipas
·
Mudah terjadi infeksi mamae
d)
Bahaya terhadap janin
·
Abortus
·
Terjadi kematian intrauteri
·
Persalinan prematuritas tinggi
·
Berat badan lahir rendah
· Kelahiran
dengan anemia
·
Dapat terjadi cacat bawaan
· Bayi
mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
·
Intligensia
F.
Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman
dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
1)
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan:
istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin,
2002: 84)
2)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat
mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing),
pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
2. Tanda Bahaya Trimester II (3 Bulan Kedua /
Usia kehamilan 6 Bulan)
Trimester II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-28
minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A.
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan
ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius
jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal
jantung atau pre eklamsia.Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita
hamil mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan
cairan.Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki yang
bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan
tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal
menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan
cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu
memprosesnya lebih lanjut
Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat
mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan
kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap
kram ada hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
1)
Penanganan Umum
·
Istirahat cukup
·
Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
·
Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk
segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
2)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh
kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda tanda oedema
(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
(Rochjati, 2003:2)
B.
Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air
dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
1)
Penanganan Umum
a) Konfirmasi usia
kehamilan, kalau ada dengan USG
b) Dilakukan pemeriksaan
inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah,
warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c) Jika ibu mengeluh
perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan, pemeriksaan
dalam secara digital.
d) Mengobservasi tidak ada
infeksi
e) Mengobservasi tanda
tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
2)
Komplikasi
a) Perdarahan pervaginam
dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
b) Tanda tanda infeksi
(demam, cairan vagina berbau)
c) Jika terdapat his dan
darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
C.
Perdarahan hebat
Perdarahan Masif atau hebat pada
kehamilan muda.
D.
Pusing Yang hebat
E.
Gerakan bayi berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti
biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya.Bayi kurang bergerak seperti
biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan
psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak
seperti biasanya.
3. Tanda Bahaya Trimester III (3 Bulan
Ketiga / Usia kehamilan 9 Bulan)
Trimester III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan berusia 29-42
minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A.
Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak
yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik
(spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia
dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat
yang mengarah pada eklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
1)
Penanganan Umum
a)
Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang
ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b)
Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda vital
sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
2)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala
lain:
a)
kejang
b)
eklamsia
B.
Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama
persalinan.
1)
Penanganan Umum
a)
Memberikan dukungan emosional pada ibu
b)
Menilai denyut jantung janin (DJJ):
·
Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang
·
Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan
stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
2)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah
IUFD dan featal distress 3.
C.
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh
makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual,
nyeri ulu hati sehingga muntah.Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklamsia
a.
Penanganan
1)
Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2)
Bebaskan jalan nafas
3)
Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4)
Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul
antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
D. Demam Tinggi
E. Bengkak pada wajah, kaki dan tanggan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Tiap masa kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang berbeda
antara trimester I, II, dan III.
·
Tiap tiap tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan kehamilan.
B. Saran
·
Selalu makan makanan yang mengandung gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu
hamil dan janin dapat terpenuhi
·
Lakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin
dapat terpantau
·
Segera periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari
gejala tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.MAKALAH
TANDA
BAHAYA KEHAMILAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu
kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari
biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian
sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu
pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan
menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
BAB II
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
1. Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1-
3 bulan atau kehamilan berusia 0 - 12 minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian
dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
A.
Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan yang terjadi pada masa
kehamilan kurang dari 22 minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah
cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang
sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda
dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin
normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang
lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa
berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
1)
Macam macam perdarahan pervaginam
a)
Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram.
Tanda-tandanya : perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri.
Terkadang disertai syok.
b)
Kehamilan ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan
pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium atau di luar rahim.
Tanda-tandanya : perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut,
uterus terasa lembek.
c)
Molahydatidos(Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir
seluruh vili korialisnya mengalami perubahan hidrofik.Tanda-tandanya
:perdarahan berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak
terdengar DJJ janin
B.
Mual Muntah Berlebihan
1)
Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan
40-60 % multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologik
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan
dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala
dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005:
275)
2)
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi
dengan:
·
Makan sedikit tapi sering
·
Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
·
Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan
padat.
·
Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada
satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
·
Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
·
Istirahat cukup
·
Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu
rasa mual (Curtis, 2000:28)
3)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa
terjadi kerusakan hati.Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang
disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati,
2003:2)
C.
Sakit Kepala Yang Hebat
1)
Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi
selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam
kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal ini merupakan gejala dari
pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,
koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Sakit kepala sering dirasakan pada
awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak
akibat hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa
lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan
lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain
kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
2)
Penanganan Umum
a)
Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
b)
Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
3)
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa
hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya
pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal,
stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
D.
Nyeri Perut Yang Hebat
1)
Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu
atau kurang.Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus.
(Saifuddin, 2002: 98). Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi
lain.
2)
Penanganan umum
a)
Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi,
suhu)
b)
Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas,
waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
c)
Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
3)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada
nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia,
persalinan premature, solusio plasenta, abortus, ruptur uteri
imminens (Irma,2008:7)
E.
Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
1)
Pengertian
Anemia adalah masalah medis
yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam
keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan
oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena
volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel.
Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini
dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah
merah dalam darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
2)
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum
tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
3)
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan
memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan
trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
kongenital, abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4)
4)
Pengaruh anemia terhadap kehamilan.
a)
Bahaya selama kehamilan
·
Dapat terjadi abortus
·
Persalinan prematuritas
·
Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
·
Mudah terjadi infeksiaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
· Mola
hidatidosa
·
Hiperemesis gravidarum
·
Perdarahan antepertum
·
Ketuban pecah dini (KPD)
b)
Bahaya saat persalinan
·
Gangguan his, kekuatan mengejan
· Kala
pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlanta
· Kala
ke dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan.
· Kala
uri diikuti retensio plasenta, dan perdarahan pospartum karena atonia uteri.
· Kala
empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
c)
Pada kala nipas
·
Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
·
Memudahkan infeksi puerperium
·
Pengeluaran ASI berkurang
·
Terjadi dekompensasi koris mendadak setelah persalinan
·
Anemia kala nipas
·
Mudah terjadi infeksi mamae
d)
Bahaya terhadap janin
·
Abortus
·
Terjadi kematian intrauteri
·
Persalinan prematuritas tinggi
·
Berat badan lahir rendah
·
Kelahiran dengan anemia
·
Dapat terjadi cacat bawaan
· Bayi
mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
·
Intligensia
F.
Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman
dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
1)
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan:
istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin,
2002: 84)
2)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat
mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing),
pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
2. Tanda Bahaya Trimester II (3 Bulan Kedua /
Usia kehamilan 6 Bulan)
Trimester II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-28
minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A.
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat
diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan
ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius
jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau pre eklamsia.Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil
mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan.Ini
dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki yang bengkak secara
temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan
dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh
karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang
menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya
lebih lanjut
Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat
mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan
kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap
kram ada hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
1)
Penanganan Umum
·
Istirahat cukup
·
Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
·
Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk
segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
2)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh
kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda tanda oedema
(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan
dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium.
(Rochjati, 2003:2)
B.
Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air
dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika
terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
1)
Penanganan Umum
a) Konfirmasi usia
kehamilan, kalau ada dengan USG
b) Dilakukan pemeriksaan
inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah,
warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c) Jika ibu mengeluh
perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan, pemeriksaan
dalam secara digital.
d) Mengobservasi tidak ada
infeksi
e) Mengobservasi tanda
tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
2)
Komplikasi
a) Perdarahan pervaginam
dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
b) Tanda tanda infeksi
(demam, cairan vagina berbau)
c) Jika terdapat his dan
darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
C.
Perdarahan hebat
Perdarahan Masif atau hebat pada
kehamilan muda.
D.
Pusing Yang hebat
E.
Gerakan bayi berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan
bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti
biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya.Bayi kurang bergerak seperti
biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan
psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak
seperti biasanya.
3. Tanda Bahaya Trimester III (3 Bulan
Ketiga / Usia kehamilan 9 Bulan)
Trimester III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan berusia 29-42
minggu. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A.
Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak
yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik
(spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia
dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat
yang mengarah pada eklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema
retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
1) Penanganan
Umum
a)
Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang
ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b)
Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda vital
sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
2)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan
antala lain:
a)
kejang
b)
eklamsia
B.
Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama
persalinan.
1)
Penanganan Umum
a)
Memberikan dukungan emosional pada ibu
b)
Menilai denyut jantung janin (DJJ):
·
Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai
ulang
·
Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan
stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
2)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah
IUFD dan featal distress 3.
C.
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh
makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual,
nyeri ulu hati sehingga muntah.Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklamsia
a.
Penanganan
1)
Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk
mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2)
Bebaskan jalan nafas
3)
Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
4)
Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
b.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul
antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
D. Demam Tinggi
E. Bengkak pada wajah, kaki dan tanggan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
·
Tiap masa kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang berbeda
antara trimester I, II, dan III.
·
Tiap tiap tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan kehamilan.
B. Saran
·
Selalu makan makanan yang mengandung gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu
hamil dan janin dapat terpenuhi
·
Lakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin
dapat terpantau
·
Segera periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari
gejala tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.
TANDA BAYAHA KEHAMILAN MUDA
A.
Hiperemesis
Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan
pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya
menjadi buruk karena terjadi dehidrasi.
Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum, menurut berat
ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan :
1. TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg
Mual
terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu
makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi
meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
mengurang, lidang mengering dan mata cekung.
2.
TingkatnII
Penderita
tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata
sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan
karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3.
Tingkat
III
Keadaan
umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi
menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai
ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental,
keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
B.
Abortus
Abortus/keguguran adalah suatu ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.
Abortus
pun dibagi bagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1. Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
3. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
4. Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
5. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.
6. Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.
1. Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
3. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
4. Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
5. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.
6. Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.
C.
Kehamilan
Ektopik Terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila sel telur yang dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium rongga uterus. Biasanya kehamilan
ini terjadi di saluran falopii ( tuba falopii ) , uterus (diluar endometrium
rongga uterus), ovarium, intraligamenter, rongga abdomen (perut) dan kombinasi
kehamilan didalam dan diluar uterus.
Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat
berbeda-beda; dari perdarahan yang banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut
sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas sehingga sukar membuat diagnosanya.
Gejala dan tanda tergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus
atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan
umum penderita sebelum hamil. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting
kedua pada kehamilan ektopik terganggu. Hal ini menunjukkan kematian janin.
Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala
perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai
gejala-gejala yang samar-samar sehingga sulit untuk membuat diagnosanya.
Mengatasi Hiperemesis Gravidarum (Mual dan Muntah Kronis) saat Kehamilan
Seringkali mual dan muntah menjadi tanda awal kehamilan bagi orang awam dikarenakan siklus menstruasi yang panjang sehingga sebagian ibu hamil baru menyadari setelah mengalami mual dan muntah. Mual dan muntah umum terjadi pada saat kehamilan dan beberapa diantaranya justru mengalami mual dan muntah yang sangat kronis yang dikenal dengan istilah medis hiperemesis gravidarum. Salah satu kondisi medis yang terjadi ketika anda mengalami hiperemesis gravidarium ditandai dengan gejala mual dan muntah pada trimester pertama yang dapat terjadi selama sepuluh kali atau lebih dalam sehari dan sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas anda.
Bila anda mengalaminya selama kehamilan dan tanpa mendapatkan penanganan dikhawatirkan akan menggangu kesehatan janin dan anda. Bagi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarium dapat menyebabkan kehilangan cairan di dalam tubuh dan kekurangan asupan nutrisi dikarenakan penolakan makanan atau sering kali anda mengalami muntah setelah mengkonsumsi makanan, dapat menyebabkan dehidrasi dan pada kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan kehilangan berat badan. Efek bahaya dari hiperemesis gravidarium yaitu mengalami rasa pusing, tekanan darah rendah, pingsan sampai mengalami insufisiensi nutrisi yang mengakibatkan bayi tidak berkembangan dengan optimal. Hiperemesis gravidarium dapat mengakibatkan terpakainya cadangan lemak dan karbohidrat pada ibu hamil, sehingga anda cepat merasa lemah, lesu dan tidak berenergi.
Adapun kondisi yang dibiarkan bila anda mengalami hiperemesis gravidarium yaitu menyebabkan robekan selaput lendir esofagus dan lambung sehingga meningkatkan resiko kematian pada ibu hamil. Penyebab dari hiperemesis gravidarium sampai saat ini belum pasti akan tetapi beberapa hal yang diduga menyebabkan hiperemesis gravidarium yaitu kehamilan kembar dikarenakan adanya hormon khorionik gonadotropin yang berlebihan mengakibatkan anda mengalami mual dan muntah yang sangat berlebih, diduga karena adanya alergi disebabkan sebagai salah satu respon dari jaringan ibu pada anak, atau terjadinya faktor psikologis terutama pada kehamilan pertama anda.
Bagi anda yang mengalami hiperemesis gravidarium beberapa langkah dibawah ini akan membantu anda dalam mengatasinya :
1. Mengkonsumsi susu dan vitamin
Rasa mual dan muntah yang berlebih dapat dikendalikan dengan mengkonsumsi vitamin B6 yang umumnya terdapat pada daging ayam, kentang, sawi, lobak dan kembang kol. Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan tambahan vitamin B6. Begitupula dengan susu khusus ibu hamil yang biasanya terdapat kandungan untuk mengurangi mual dan muntah yang berlebih. Anda dapat memperhatikan kandungan vitamin B6 dan kandungan protein di dalam susu khusus ibu hamil yang mampu memberikan manfaat lebih untuk ibu hamil .
2. Menu makan yang sedikit akan tetapi sering
Ibu hamil yang sering kali mengalami mual dan muntah lebih banyak menolak jenis makanan, bagi anda yang mengalami kejadian demikian sebaiknya anda melakukan makan dengan menu yang sedikit akan tetapi dalam jangka waktu yang berdekatan. Anda dapat mendapatkan cemilan seperti puding atau roti bakar.
3. Mengurangi pusing saat bangun tidur
Bagi anda yang mengalami hyperemesis gravidarum seringkali mengalami pusing pada saat bangun tidur diakibatkan tekanan darah yang menurun. Dalam mengurangi rasa pusing ketika bangun tidur anda dapat memiringkan badan anda kesebelah kanan ataupun kiri kemudian duduk secara perlahan, setelah anda merasa kuat anda dapat berdiri. Disarankan untuk anda untuk minum satu gelas air hangat setelah anda bangun tidur.
Cara Mengatasi Kehamilan Di Luar Kandungan
Tips atau cara
mengatasi kehamilan di luar kandungan termasuk kedalam hal yang penting untuk
diperhatikan, mengapa demikian? Karena kehamilan di luar kandungan atau yang
dikenal juga dengan kehamilan ektopik merupakan suatu kehamilan yang berbahaya,
karena pada kehamilan tersebut janin tidak akan tumbuh dan berkembang serta
hidup lebih lama. Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi karena sel
telur yang telah di buahi mengalami implantasi yang berada di saluran uterus,
dan apabila sel telur tersebut terus menempel pada uterus maka sel telur
tersebut akan pecah karena perkembangan embrio.
Gejala kehamilan ektopik dapat terlihat atau terasa jika kehamilan sudah menginjak usia enam hingga sepuluh minggu, dan berikut ini adalah beberapa gejala yang kehamilan ektopik yang dapat diperhatikan. Gejala umum yang pertama adalah sering mengalami rasa nyeri pada bagian bawah perut, dan gejala yang kedua adalah sering tidak sadarkan diri atau pingsan. Gejala umum yang ketiga adalah sering mengalami pendarahan seperti ketika masa menstruasi, dan yang terakhir adalah mengalami rasa sakit pada bagian sisi pinggul kiri atau kanan.
Bagi ibu hamil yang mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya segera periksakan kandungan dan melakukan konsultasi pada ahli kandungan agar dapat dengan segera di tangani secara intensif. Kehamilan ektopik terjadi karena beberapa faktor, dan yang paling sering terjadi adalah karena terjadi infeksi pada saluran fatopi. Salah satu cara mengatasi kehamilan di luar kandungan adalah dengan Laparoskopi, cara tersebut adalah sebuah metode pengembangan operasi yang menggunakan sebuah jarum yang dimasukan/ditusukan pada bagian perut yang dibantu oleh alat USG sebagai panduan nya.
Biasanya cara operasi tersebut dilakukan jika kehamilan tersebut sudah berukuran lebih dari 3cm, dan biasanya juga akan dibantu juga oleh konsumsi obat-obatan. Pelajaran yang dapat di ambil dari kejadian kehamilan tersebut adalah janganlah pesimis untuk dapat hamil kembali, tetaplah berusaha, berpikiran positif, dan selalu memohon pada Yang Maha Kuasa. Demikian di atas tadi adalah sedikit tips dan cara mengatasi kehamilan di luar kandungan, semoga sedikit ulasan diatas dapat membantu dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi ibu-ibu semuanya.
Gejala kehamilan ektopik dapat terlihat atau terasa jika kehamilan sudah menginjak usia enam hingga sepuluh minggu, dan berikut ini adalah beberapa gejala yang kehamilan ektopik yang dapat diperhatikan. Gejala umum yang pertama adalah sering mengalami rasa nyeri pada bagian bawah perut, dan gejala yang kedua adalah sering tidak sadarkan diri atau pingsan. Gejala umum yang ketiga adalah sering mengalami pendarahan seperti ketika masa menstruasi, dan yang terakhir adalah mengalami rasa sakit pada bagian sisi pinggul kiri atau kanan.
Bagi ibu hamil yang mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya segera periksakan kandungan dan melakukan konsultasi pada ahli kandungan agar dapat dengan segera di tangani secara intensif. Kehamilan ektopik terjadi karena beberapa faktor, dan yang paling sering terjadi adalah karena terjadi infeksi pada saluran fatopi. Salah satu cara mengatasi kehamilan di luar kandungan adalah dengan Laparoskopi, cara tersebut adalah sebuah metode pengembangan operasi yang menggunakan sebuah jarum yang dimasukan/ditusukan pada bagian perut yang dibantu oleh alat USG sebagai panduan nya.
Biasanya cara operasi tersebut dilakukan jika kehamilan tersebut sudah berukuran lebih dari 3cm, dan biasanya juga akan dibantu juga oleh konsumsi obat-obatan. Pelajaran yang dapat di ambil dari kejadian kehamilan tersebut adalah janganlah pesimis untuk dapat hamil kembali, tetaplah berusaha, berpikiran positif, dan selalu memohon pada Yang Maha Kuasa. Demikian di atas tadi adalah sedikit tips dan cara mengatasi kehamilan di luar kandungan, semoga sedikit ulasan diatas dapat membantu dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi ibu-ibu semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar