Kau sebut
apa ?
Kau
menyebutnya ini adalah suatu tempat persinggahan, ya persinggahan. Begitu bukan
yang kau lakukan? Kau hanya melakukan persinggahan sejenak, disaat kau lelah
lalu kau mencari tempat persinggahan yang membuatmu nyaman, setelah kau sudah
merasa tak nyaman, kau pergi begitu saja meninggalkan tempat itu. Kenapa kau
seperti itu? Bukankah ketidak nyamanan ini kau yang perbuat? Kenapa? Tak sadar
kau? Kau tak pernah berfikir apakah tempat itu sedih kau tinggalkan begitu
saja?
Kau
datang dengan sedikit pemanis buatan, lalu setelah itu kau pergi seolah olah
tak ada apa-apa, memang aku belum mengenalmu sepenuhnya, yang ku tahu, aku
merasa nyaman saat berbicara denganmu walau itu hanya melalui telfon. Konyol
memang.
Mengenalmu
sebentar saja aku sudah tau sifat sebenarmu itu seperti apa, wajar kau berbuat
seperti itu karna memang kau sangat keras kepala. Kau hanya memikirkan egomu
tanpa perduli dengan orang-orang yang ada disekitarmu.
Kau
adalah pesandiwara yang hebat, aku salut denganmu. Dengan melontarkan pemanis
buatan yg keluar dari kata-katamu saja aku sudah tau sifatmu seperti itu kepada
orang lain, ya bukan hanya aku tapi juga orang lain yang kau buat kecewa.
Lalu kau
sebut ini apa? Kalau aku menyebutmu seorang tamu yang tak di undang lalu
tiba-tiba datang dan meminta mohon untuk diperkenankan masuk, setelah
dipersilahkan untuk masuk lalu kau tak jadi masuk, kau tau? Kau membuat seorang
pemilik rumah bertanya-tanya? Apa sebenarnya maksud dan tujuanmu datang kesini?
Kalau saja dari awal aku tau maksudmu, didepan pintu pun kau sudah ku usir
jauh-jauh untuk pergi.
Dan
sekarang waktunya lambaikan tangan dan kuberi bendera kuning untuk kau !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar